Friends Forever
Percaya nggak sih sama ungkapan di atas? Gw sih termasuk orang yang berusaha keras untuk percaya, walopun kenyataan yang gw hadapi sehari-hari menunjukkan bahwa menjadi teman selama-lamanya adalah sesuatu yang sangat sulit sekali untuk dilakukan. Setiap evolusi yang kita alami sepanjang sejarah hidup rasanya sering memaksa kita menjadi pribadi yang harus ‘menyesuaikan diri’ yang kadang membuat lingkungan pertemanan kita juga harus ‘disesuaikan’.
Misalnya saja, kalo gw tiba-tiba merasa jatuh cinta sama seorang teman. Yang ada kan gw terpaksa harus memilih diantara beberapa opsi: memendam rasa cinta dan tetap menjadi temannya, menyatakan cinta dan menjadi pacarnya, menyatakan cinta dan ditolak, atau memutuskan untuk tidak menjadi temannya lagi karena merasa sudah mencemari persahabatan.
Setiap pilihan punya konsekuensi masing-masing. Dan konsekuensi itu lebih sering harus merubah diri kita dan akhirnya akan mempengaruhi lingkungan sekitar kita.
Gw punya seseorang what-so-called-friend yang bikin orang yang gak terlalu kenal sampe bosen ngeliat gw spend so much time sama tuh orang. What they do not know is that, we have so much fight along our friendship. Sometimes I am hurt so much because of the fight, and he gets mad of what I consider as common words to be said. We stick together though, but still I doubt if he is my friend forever :p
Baby, adalah orang yang dari sejak lebih 10 tahun lalu considered as closest friend buat gw. Ada masa dimana bertahun2 gw bener2 lost contact sama dia. Anehnya pas kami akhirnya ketemu lagi, kok gw ngerasa gw bukan orang yang sama seperti yang dia kenal dulu sih? Yeah.. in a way gw juga ngerasa dia juga berubah. Perubahan kami pastinya mempengaruhi bentuk pertemanan sih. But we are OK with that (agree gak Beb? :p).. Although we realize that we can not be any closer than years ago :)
Seseorang yang sering gw bilang bertampang bintang bokep (hihihi..) recently jengkel banget sama gw dan Baby. Entahlah siapa yang punya bobot salah lebih besar, yang jelas saat ini status pertemanan kami adalah: screw up. Kalo menurut versi gw masalahnya sepele banget. Tapi yah entahlah..orang kan beda-beda cara menghadapi masalah ya.
Friend forever, apakah hanya sebuah mitos saja?
Tell me your stories about friendship, so that I can get wisdom from that.
Gw benci suatu saat nanti harus mengatakan: he/she used to be my friend..
Misalnya saja, kalo gw tiba-tiba merasa jatuh cinta sama seorang teman. Yang ada kan gw terpaksa harus memilih diantara beberapa opsi: memendam rasa cinta dan tetap menjadi temannya, menyatakan cinta dan menjadi pacarnya, menyatakan cinta dan ditolak, atau memutuskan untuk tidak menjadi temannya lagi karena merasa sudah mencemari persahabatan.
Setiap pilihan punya konsekuensi masing-masing. Dan konsekuensi itu lebih sering harus merubah diri kita dan akhirnya akan mempengaruhi lingkungan sekitar kita.
Gw punya seseorang what-so-called-friend yang bikin orang yang gak terlalu kenal sampe bosen ngeliat gw spend so much time sama tuh orang. What they do not know is that, we have so much fight along our friendship. Sometimes I am hurt so much because of the fight, and he gets mad of what I consider as common words to be said. We stick together though, but still I doubt if he is my friend forever :p
Baby, adalah orang yang dari sejak lebih 10 tahun lalu considered as closest friend buat gw. Ada masa dimana bertahun2 gw bener2 lost contact sama dia. Anehnya pas kami akhirnya ketemu lagi, kok gw ngerasa gw bukan orang yang sama seperti yang dia kenal dulu sih? Yeah.. in a way gw juga ngerasa dia juga berubah. Perubahan kami pastinya mempengaruhi bentuk pertemanan sih. But we are OK with that (agree gak Beb? :p).. Although we realize that we can not be any closer than years ago :)
Seseorang yang sering gw bilang bertampang bintang bokep (hihihi..) recently jengkel banget sama gw dan Baby. Entahlah siapa yang punya bobot salah lebih besar, yang jelas saat ini status pertemanan kami adalah: screw up. Kalo menurut versi gw masalahnya sepele banget. Tapi yah entahlah..orang kan beda-beda cara menghadapi masalah ya.
Friend forever, apakah hanya sebuah mitos saja?
Tell me your stories about friendship, so that I can get wisdom from that.
Gw benci suatu saat nanti harus mengatakan: he/she used to be my friend..
4 Comments:
Gw punya sobat sejak kecil.sejak bokap kita berdua masih lajang mereka udah sobatan, trus kita bareng mulu dari tk ampe sma... pisah bentar, ketemu lagi di kota yang sama.. pisah lain kota telpon2an mulu... mudah2an Tuhan memang menakdirkan dia my friend forever...
pengennya stay forever but they come and go.
pada prinsipnya memang saya berusaha menjaga agar meraka bisa bertahan selamanya :) ngga ada istilah "bekas".
betul tuh kata dody... pengennya bisa tetep temenan baik ama orang yang udah klik banget.. tapi ada aja hal yang bikin kepisah lalu ilang kontak..
Lalu muncullah teman2 yang baru..
Tapi meskipun udah lama nggak kontak, kalo ketemu lagi ya tetep temen dong..
meskipun mungkin udah rada kaku..
kalau sudah lama sekali tdk bertemu teman akrab yg dulu, katakanlah 20 thn seperti yg terjadi antara saya dgn TS, memang... rasanya jadi kaku. apalagi kalau tdk pernah keep in touch.
tentang fall in love sama temen... atau temen fall in love sama kita... bisa kok, bisa terjadi tanpa harus memutus tali pertemanan, asalkan yang satu belum secara resmi "menembak" yg lain. Kl sdh gitu, entah lah apa yg bakal terjadi... blm mengalami soalnya hihihi
Post a Comment
<< Home