<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Sunday, April 30, 2006

Selamat Datang di Rumah Bulat



Iglo versi Indonesia ini terbuat dari rangka kayu jenis apa aja seketemunya dan ditutup dengan ilalang kering sebagai atapnya. Kalo tinggal di dalam sini akan berasa hangat pas musim hujan dan sejuk pas musim panas menyengat.

Interiornya kurang lebih begini: begitu masuk lewat pintu setinggi kurang lebih satu meter (perlu nunduk ya bo..) langsung bakal kelihatan perapian dari batu di tengah-tengah bangunan. Bagian depan perapian untuk aktivitas social, belakang perapian bisa dipakai tidur setelah dipasang tikar di atas tanah. Nah di atas section tidur ini ada loteng kecil buat naro hasil panen jagung dan daging (sebagian besar babi, kadang-kadang ada juga sapi). Perapian harus terus menyala n menghasilkan asap, biar bisa ngawetin daging n jagung yang ada di loteng.
Walopun pintunya pendek banget, kalo udah sampe di dalem bisa berdiri tegak kok.

Pak kader posyandu di Desa Fatuat bilang, buat mereka tidak ada yang lebih mujarab untuk penyembuhan kecuali api dan air panas. Jadi.. kalo ada ibu habis melahirkan dia sama bayinya harus tinggal di rumah bulat beberapa hari. Biar kuat n gak sakit-sakitan gitu deh ceritanya.
Kalo kata sayah sih keluar dari sana bayinya bakalan kena ISPA heheheā€¦

Sekarang sih udah banyak orang yang nggak tinggal di rumah bulat. Tapi teuteup aja mereka masih punya si bulat lucu ini di belakang ato samping rumah buat dijadiin dapur. Rekorku bertahan di dalam Ume Bubuk alias rumah bulat ini adalah err.. 20 detik. Berasep bo.. :)

6 Comments:

Anonymous Anonymous said...

lubang asapnya nggak ada ya jeng? :P

kalo nggak salah ada rumah yg mirip ini punya orang papua ya? hanya lebih besar.

12:02 PM  
Blogger Apey said...

Jeng, lucu juga nih bentuk iglonya. Kmaren dah nengok cerita kopdaran kita blm ? yuukkk..napa SB-mu gak iso tho?

11:00 PM  
Blogger nana said...

JENG RIA itu yang mbendol putih di atas itu cerobong asepnya. Memang cuma kecil, makane kalo masuk ke dalam langsung pedes di mata hehehe...

APEY sudaaaaaahhhh.... hihihi... Oalah SB-ku gak iso to? Aku malah gak nggatekno lo.

11:53 AM  
Anonymous Anonymous said...

err... emang jij muat disitu?

3:50 PM  
Blogger blanthik_ayu said...

jeng..lek mrono maneh ojo lali nggowo masker oxygen hihihihi

5:57 PM  
Anonymous Anonymous said...

seperti di taman mini:D
doel

9:56 AM  

Post a Comment

<< Home