Bukan Soi/Gang Biasa

Jaman sekarang ini, seberapa baik kita mengenal tetangga satu RT?  I bet untuk orang yang lahir dan besar di Jakarta pasti masih kenal lah sama tetangga kiri kanan rumah ortu.  Apalagi kalo ortu sangat jarang pindah rumah.

Lain halnya dengan kami para pendatang.  Mungkin kami inilah yang harus disalahkan karena merusak sistem sosial peri-ketetanggaan di kota-kota besar.  Gue pikir kami yang merantau punya hambatan psikologis untuk membangun komunikasi dengan penduduk asli.  Dalam waktu lama dimana pendatang menjadi lebih banyak daripada yang asli, akhirnya kebiasaan anteng dan berhubungan seadanya itu menjadi praktek sehari-hari.

Baiklah ini tadi mau nulis apa?  Oiya memperkenalkan tetangga sayah di Ari :p

Nggak ada yang istimewa dari Soi 4.  Yah selayaknya daerah Ari, penghuni lamanya sebagian besar adalah Bangkok old money.  Rumah mereka besar-besar dengan halaman luas yang rumputnya dipotong rapi.  Pasti mahal bayar tukang kebunnya ya bok hehehe.. 

Pada suatu akhir pekan yang cerah *tsah* sayah melakukan penelusuran sebuah tempat di Soi ini.  Penasaran aja karena banyak orang menanyakan seberapa jauh rumah gue dari sebuah tempat yang rupanya cukup populer di kalangan tertentu.  Dan akhirnya gue temukanlah tempat itu:

CHAKRAN!!!  Pas beuneur di sebelah ijk punya rumah :))

Yak Chakran adalah sauna house.  Semacam apakah itu?  Gugel aja sendiri ehehehe...  Gue pikir itu tempat agak berapa jauh gitu tapi ternyata pas banget di sebelah ehehehe...  Jadi membayangkan kalo ada temen dateng dari Jakarta dan nginep di rumah.  Trus dia pergi ke Chakran gitu deh.  Kira-kira pas dia pulang bakalan gimana ya ekspresi wajah sayah yang imut ini hihihihi...