In Doubt
Sebuah situasi yang pelik dan tidak mudah untuk diselesaikan (paling enggak buat aku):
1. Pake Jilbab
Ada cap tertentu yang ditempelin di jidat setiap pemakai jilbab tentang what so called quality yang harus dipenuhi oleh si pemakai. Beberapa hal yang normal saja terkadang menjadi masalah kalo yang melakukan adalah di pemakai jilbab.
Nah pada kasusku, parahnya, pada saat-saat ini aku malah ngerasa hubunganku sama Tuhan kacau balau. Mendingan kalo cuma hal-hal kecil aja yang dilanggar, ini sih ibadah rutin harian juga ancur-ancuran.
2. Nggak Pake Jilbab
Mungkin karena tampil tanpa beban, tanpa ekspektasi apa-apa tentang kualitas diri, kehidupan religiusku *cieh istilahnya* malah lebih mending. Aku bisa ngelakuin semuanya dengan sedikit lebih baik, tanpa ada bolong-bolong dan excuses yang nggak penting.
Mungkin karena ada perasaan bahwa orang nggak akan memberikan atribut apapun untuk 'penampilan luarku'.
Tantangannya adalah: omongan miring orang karena cara berpakaianku yang berbeda. Nggak sekali dua kali aku dapet komentar yang sangat mengganggu dari orang-orang yang menunjukkan 'perhatian' sama perubahanku pada saat-saat tertentu. Menjawab pertanyaan kalau hanya sekali dua kali sih asoy geboy aja. Tapi kalo sampe setiap pagi ya... ke laut aje.
Aku sih bukan tipe orang yang sangat percaya diri dengan keputusan yang aku bikin, apapun kata orang. Bo.. sayah gitu loh :p Walopun sejauh ini lingkaran terdekatku (minus keluarga pastinya) nggak pernah berkomentar aneh-aneh, tetep aja ada rasa gentar buat berjalan berdasarkan prinsipku sendiri. Kata orang itu manusiawi, tapi kata gw itu nggak banget.
Mungkin aku terlalu keras sama diri sendiri. Well.. mungkin..
Yah.. lets see beberapa bulan ke depan ini deh.
Duh.. another curhatan nggak penting :(
1. Pake Jilbab
Ada cap tertentu yang ditempelin di jidat setiap pemakai jilbab tentang what so called quality yang harus dipenuhi oleh si pemakai. Beberapa hal yang normal saja terkadang menjadi masalah kalo yang melakukan adalah di pemakai jilbab.
Nah pada kasusku, parahnya, pada saat-saat ini aku malah ngerasa hubunganku sama Tuhan kacau balau. Mendingan kalo cuma hal-hal kecil aja yang dilanggar, ini sih ibadah rutin harian juga ancur-ancuran.
2. Nggak Pake Jilbab
Mungkin karena tampil tanpa beban, tanpa ekspektasi apa-apa tentang kualitas diri, kehidupan religiusku *cieh istilahnya* malah lebih mending. Aku bisa ngelakuin semuanya dengan sedikit lebih baik, tanpa ada bolong-bolong dan excuses yang nggak penting.
Mungkin karena ada perasaan bahwa orang nggak akan memberikan atribut apapun untuk 'penampilan luarku'.
Tantangannya adalah: omongan miring orang karena cara berpakaianku yang berbeda. Nggak sekali dua kali aku dapet komentar yang sangat mengganggu dari orang-orang yang menunjukkan 'perhatian' sama perubahanku pada saat-saat tertentu. Menjawab pertanyaan kalau hanya sekali dua kali sih asoy geboy aja. Tapi kalo sampe setiap pagi ya... ke laut aje.
Aku sih bukan tipe orang yang sangat percaya diri dengan keputusan yang aku bikin, apapun kata orang. Bo.. sayah gitu loh :p Walopun sejauh ini lingkaran terdekatku (minus keluarga pastinya) nggak pernah berkomentar aneh-aneh, tetep aja ada rasa gentar buat berjalan berdasarkan prinsipku sendiri. Kata orang itu manusiawi, tapi kata gw itu nggak banget.
Mungkin aku terlalu keras sama diri sendiri. Well.. mungkin..
Yah.. lets see beberapa bulan ke depan ini deh.
Duh.. another curhatan nggak penting :(
2 Comments:
jadi lepas jilbab nih? *bingung*9
kalau lagi bingung... pegangan...
pegangan apa? pegangan pertimbangan awal kenapa jadi bingung... sorry nih, nambah bingung :)
doel
Post a Comment
<< Home