Mencari Jalan Yang Benar
Bah!! Sudah seumur gini masih aja mencari-cari jalan hidup. Yang bener ajeee...
Perjalanan hidup, membuat kita berkesempatan untuk mengalami kesuksesan dan kegagalan. Masa-masa senang dan sedih, saat melakukan woman on top atau misionary, dan sebagainya dan seterusnya. Anyway..dalam perjalanan hidup itu, pernah gak lu merasa kayak sudah memilih jalan hidup yang salah?
Gw sih sering ya. Misalnya gini scene-nya: gw lagi banyak kerjaan dan kurang waktu bersosialisasi. Dan mendadak dangdut suatu malam gw ngeliat foto temen2 gw sedang bersama anak-anak mereka. Dan gw pun mengumpat dalam hati: damn if i were brave enough to make decision, I would have been one of them. I would have kids impatiently waiting for me at home. Dan seterusnya. And then I will feel lonely and miserable with my single life.
Scene lain: baru masuk ke kamar kos, tiba-tiba aja mikir: seandainya lulus kuliah dulu gw teguh berpendirian untuk memaksakan diri kerja untuk profit company, i would have my own house. And I would drive my very own car.
Aneh ya? Biarin aja, memangnya nggak boleh kadang-kadang kita berfikir dan merasa yang sedikit keluar dari track? :p
Karena semua pemikiran itu selalu kemudian membimbing gw untuk kembali mengkaji semua yang sudah gw putusin, dan tentang semua konsekuensi keputusan yang sudah gw jalani. And I feel greatful for my life, my way of life, things that I believe in life.
Jadi gw nggak pengen hal lain dong? Oh salah besaaar... kalo gw udah puas sama keadaan sekarang berarti gw sudah memilih untuk mati hahahaha... Namanya juga manusia ya bok, siapa sih yang nggak mau semuanya serba lengkap dan sempurna. Kata orang, itu manusiawi *cari pembenaran* :p
Perjalanan hidup, membuat kita berkesempatan untuk mengalami kesuksesan dan kegagalan. Masa-masa senang dan sedih, saat melakukan woman on top atau misionary, dan sebagainya dan seterusnya. Anyway..dalam perjalanan hidup itu, pernah gak lu merasa kayak sudah memilih jalan hidup yang salah?
Gw sih sering ya. Misalnya gini scene-nya: gw lagi banyak kerjaan dan kurang waktu bersosialisasi. Dan mendadak dangdut suatu malam gw ngeliat foto temen2 gw sedang bersama anak-anak mereka. Dan gw pun mengumpat dalam hati: damn if i were brave enough to make decision, I would have been one of them. I would have kids impatiently waiting for me at home. Dan seterusnya. And then I will feel lonely and miserable with my single life.
Scene lain: baru masuk ke kamar kos, tiba-tiba aja mikir: seandainya lulus kuliah dulu gw teguh berpendirian untuk memaksakan diri kerja untuk profit company, i would have my own house. And I would drive my very own car.
Aneh ya? Biarin aja, memangnya nggak boleh kadang-kadang kita berfikir dan merasa yang sedikit keluar dari track? :p
Karena semua pemikiran itu selalu kemudian membimbing gw untuk kembali mengkaji semua yang sudah gw putusin, dan tentang semua konsekuensi keputusan yang sudah gw jalani. And I feel greatful for my life, my way of life, things that I believe in life.
Jadi gw nggak pengen hal lain dong? Oh salah besaaar... kalo gw udah puas sama keadaan sekarang berarti gw sudah memilih untuk mati hahahaha... Namanya juga manusia ya bok, siapa sih yang nggak mau semuanya serba lengkap dan sempurna. Kata orang, itu manusiawi *cari pembenaran* :p
0 Comments:
Post a Comment
<< Home