<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Friday, September 16, 2011

Bunuh Diri

Barusan liat berita ada yang jatuh dari apartemen dan meninggal dunia dengan seketika. Teman saya berkomentar pasti sakit banget cara mati seperti itu. Kenapa nggak milih ngiris nadi aja trus berendam di bathup berisi air hangat. Kan lebih nyaman hehehehe..

Adakah sebuah cara memutuskan sendiri untuk mati yang nyaman? :D

Saya fikir bisa aja orang mati nggak karena sebab fisik tapi lebih ke psikis. Misalnya depresi berkepanjangan gitu. Ya ngak sih? Bayangkan kalo tokoh-tohok protagonis di sinetron itu ada beneran dalam kehidupan nyata, saya rasa satu atau dua sudah mati ngenes dari kapan tau.

Mati ngenes ala sinetron itu kan sebabnya dari faktor-faktor luar ya. Saya membayangkan seorang drama queen yang nggak berasa kalo dirinya drama queen. Dia akan terus-terusan merasa diri hina dina malang tak berujung bak putri yang ditukar, sepanjang masa. Orang kayak gitu sumber depresinya sih ada dari dalam ya. Nah, kira-kira kalo dia sampai mati karena ngenes depresi, masuk kategori bunuh diri nggak??

Maaf saya harus mempertanyakan hal yang mengganjal di kepala dan hati ini kepada ruang maya. Tidak untuk mencari jawaban, saya hanya butuh mengeluarkan saja :) Saya sedang butuh berkaca, apakah saat ini saya sedang melakukan tindakan bunuh diri. Ya, saya tau ada hal beracun yang sedang saya lakukan. Saya heran kenapa saya rela meracuni diri sendiri? Apakah orang-orang yang melakukan bunuh diri itu juga merasakan hal yang sama?

Racun itu membuat saya bimbang berkepanjangan. Tapi bahkan hanya untuk membicarakan untuk memutus rantai kebimbangan pun sungguh sangat sulit saya lakukan.

Hidup ini kadang-kadang memang memberi persoalan luar biasa ajaibnya untuk saya :)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home