<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Monday, June 18, 2007

To Start Over Again (a birthday contemplation continue hueeeeeekkkk... :p)

Kalau ada survey untuk menentukan berapa prevalence manusia 30 something yang masuk dalam kategori ‘menjadi diri sendiri’ mungkin gw akan masuk dalam kelompok besar orang yang termasuk dalam kategori ‘chronic follower’ :p

No need to make a list to proof it, coz it will last forever to document that.

OK, memang ada trend dan mainstream di lingkungan kita masing-masing dimana gw memang ada didalam arus utama itu.. Tapi kenapa gw mengkategorikan diri sebagai kronis dan bukan akut, karena setelah gw pikir2 keadaan berada dalam mainstream tanpa tau apakah memang ini maunya gw ini memang sudah berlangsung sangat lama sekali. Dimulai dari sejak gw mulai ngerasa sebagai bagian dari society, meaning saat gw memasuki era menjadi abg.

Sebagai abg, gw dulu ngerasa harus bekerja keras untuk bisa diterima sama lingkungan pergaulan gw di luar rumah. Well.. tampil cool kan salah satu syaratnya toh.. Nah, I was and am not cool at all, but I was quite smart (proven ya bo… :p). Instead of merasa smart sebagai sebuah kualitas yang sangat positif untuk dibanggakan, gw memilih jalan hidup untuk menjadi populer aja. Salah satu hal konyol adalah, membodohkan diri supaya bisa diterima di lingkungan cewe2 populer. Well.. lebih baik membicarakan t-shirt apa yang lagi trendy di majalah GADIS dan betapa kita nggak ngerti sama yang diomongin sama guru geografi kan ya daripada mengaku ke mereka kalo gw hafal susunan planet2 dan menyukai kalkulus dengan resiko dianggap sebagai nerd.

Guys, being teenager is hard and sometimes even harder being adult.

My sister is, in someway, a role model for me. She’s pretty, smart, very kind and the most important thing is.. she was popular. Padahal dia nerd abis dibandingin sama gw. Nah instead of belajar untuk mengeksplorasi kualitas positif dan menjadikannya sebagai kekuatan kayak dia (termasuk bersikap untouchable atas semua kegaduhan dunia remaja yang norak-norak bergembira ituh), gw malah awur-awuran melakukan apapun biar bisa populer juga huehehe.. Ada sih satu dua hal baik dan mulia yang gw contoh dari dia, tapi ternyata gw baru nyadar kalo itu bukan sesuatu yang gw pengen, cuma usaha awur2an untuk menjadi kayak dia aja.

Hidup memang kejam, karena kadang kesadan itu datang amat sangat lama. Gw butuh lebih dari 15 tahun untuk tahu dan mengakui (cuma dalam hati dan di blog tentunya :p) bahwa gw menjalani hidup hanya sebagai sebuah sosok yang diharapkan oleh komunitas, dan butuh 5 tahun lagi untuk berani mulai merubah itu menjadi kurang lebih sesuai sama maunya gw.

Dan berbagai macam keputusan dan tindakan yang sangat tidak populer pun harus diambil hiks.. Itulah sebabnya gw butuh waktu 5 tahunan untuk bersiap-siap, karena melakukan hal-hal yang tidak populer adalah siksaan yang sangat berat buat gw. Sebagian besar adalah karena social pressure yang harus gw adepin on daily basis, disagreement dari family, dan sisanya adalah efek dari hal-hal tersebut ke dalam kestabilan mental gw yang memang sering goncang ini :D

So what can I do? Ketawa-ketawa aja bleh!!! Karena memang inilah yang gw mau. Sejauh gw gak jadi kriminal ato sampah masyarakat (sebuah istilah yang sangat tidak saya sukai) maka seharusnya gw nggak ngerasa hidup gw rusak.
Memang naïf banget kalo dibilang genuine tapi memang seperti sekarang inilah gw apa adanya.

If I made a huge mistake by taking un-popular decision, may that be lessons for me. I don’t mind to start all over again and again and again because at the end of the day what remains living with me for the rest of my life is I MYSELF.

So now, am I a happy 30 something single woman? I hope I am trying hard enough to be one :)

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

SELAMAT ULANG TAHUN NANA!
MWAH MWAH CIPIKA CIPIKI...
PANJANG UMUR MAKIN MANTEB DAN SUKSES *haiyah*
hihihihi...

makan2!!!
*siapin perut kosong melompong*

5:42 PM  
Anonymous Anonymous said...

WAAAAA ada yang ulang tahun nggak bilang bilang!!!
*apa gw yang kurang perhatian yah?* :D

selamat! selamat!
wish you all you wish dah!!
:D

12:55 PM  

Post a Comment

<< Home