<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Friday, January 14, 2005

Children Of Heaven

Asma: Rumah kakak dimana kak?
Me: Apa sayang?
Waktu itu aku lagi sibuk beresin botol2 vitamin A dan peralatan buat nandain distribusinya jadi nggak begitu perhatian sama anak2 yang lagi ngelilingin. Ya, aku lagi ada di camp pengungsian korban tsunami di Aceh Besar.
Winda: Kata dia rumah ibu dimana?
Me: Rumah kakak?
Mreka semua bersahut2an: Iya kak, rumah kakak dimana? Jauh ya?
Me: Rumah kakak di Jakarta sayang.
Asma: Jauh Jakarta itu kak?
Winda: Iya jauh nggak kak? (yang lain pada bersahut2an pengen tahu dimana Jakarta itu)
Me: Iya.. Jakarta itu jauh dari sini.
Winda: Tinggi rumah kakak? Kena air juga nggak kak?
Asma: Rusak rumah kakak? Kami nggak punya rumah lagi sekarang *sambil senyum polos*
Me: ………

Rasanya ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokanku. Susah banget ngeluarin kata2. Aliran oksigen ke kepalaku terhambat. Hasilnya mataku jadi panas dan tiba2 aja ada air keluar dari kedua mataku.
Refleks aku peluk Winda yang duduk paling deket sama aku. Dan selanjutnya Asma. Dan Khairul. Dan Rusli. Dan Ina…
Rasanya pengen banget meluk mereka semua selamanya.

Sebuah pertanyaan sederhana yang mungkin nggak akan pernah bisa kujawab sampai kapanpun.

Siang itu aku putuskan untuk menghabiskan waktu lebih banyak bareng mereka.
Mendongeng tentang Hansel & Gretel, Snow white, Alice in Wonderland… Cerita2 yang paling aku hafal dan sama sekali belum pernah mereka denger.
Nyanyi bareng lagu2 karangan Pak Kasur yang udah lama banget nggak pernah aku nyanyiin.
Main tebak2an pengetahuan umum SD…

Ayo senyum…
Tertawalah…
Dunia ini sangat indah…

Disertai pelukan dan ciuman di pipiku yang serasa nggak ada habisnya dari mereka, aku pergi dari camp pengungsian mereka dengan janji sorenya mau balik dengan bawa apel, anggur dan jeruk yang udah hampir 3 minggu nggak pernah mereka temui.

Pulang ke base camp aku gelisah, gimana dengan nasib perjalanan masa kanak-kanak mereka dengan bencana sebesar ini?
Dan air mata sialan itu kembali keluar dari mataku.
Sampai saat aku menulis ini.