<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Tuesday, January 18, 2005

Menjadi Relawan

Hari ini aku dah ada di Jakarta lagi setelah perjalanan satu minggu di Aceh. Kalo aku inget2 lagi semua yang udah aku lakuin disana kadang2 aku jadi bingung sendiri. Ngapain aja sih aku disana?

Istilahnya sih jadi relawan… *katanya* Jadi relawan a.k.a volunteer menurutku nggak gampang.

Pertama yang penting buat disiapin adalah pengetahuan tentang apa yang akan kita lakukan disana. Beneran nggak ntar kita mau distribusi sembako? Beneran nggak ntar kita mo bagiin vitamin dan mineral? Beneran nggak kalo ntar data assessment yang kita dapet itu bakalan digunakan untuk membantu perancangan program rehabilitasi?
Search semua hal yang akan kamu lakukan.

Kedua kamu harus yakin bahwa apa yang kamu lakukan ini adalah demi kemanusiaan. Tidak ada tendensi lain. Yakin, bahwa yang kamu lakukan nanti tidak akan digunakan untuk mencari dana tambahan bagi lembaga yang meminta kamu jadi relawan, demi memperpanjang umur lembaga itu di Indonesia.

Kalo udah yakin, ketiga kamu harus tahu gimana work environment yang akan kamu temui. Lihat calon teman2 satu tim, bisa nggak kamu kerja sama mereka? Bisa nggak kamu mengharapkan iklim demokratis bakalan terjadi diantara kalian?

Keempat siapin fisik dan mental. Untuk kasus di Aceh, fisik sangat penting. Kamu harus ngerjain semuanya sendiri lo, mulai dari nurunin barang2 dari pesawat sampe masukin ke dalam box truck sampe ke jalan kaki di tengah beceknya camp pengungsian.
As you might already know, trauma is everywhere in Aceh. Siaplah menghadapi orang2 yang ngalamin trauma setiap saat. Kalian akan menjadi tempat sampah buat semua uneg2 kesedihan yang mereka alami. Jadi bersiaplah dengan persediaan empati skills yang tak ada batasnya.

Selanjutnya jangan pernah mengharapkan imbalan apapun atas kerjamu disana. Aku sedih banget denger cerita dari seorang temen. Katanya temennya dia ditawarin jadi volunteer untuk sebuah BUMN. Eh pertanyaan pertama dari si temen itu adalah kompensasi dan fasilitas apa yang dia dapet dengan dia menjadi volunteer. Tega ya. Namanya aja relawan mas… Ya harus siap nggak dapet apa2 dong. Sudah cukup dibayarin tiket pesawat pulang-pergi, tempat tinggal, makan minum dan obat2an selama disana.
Ato jangan2 si teman itu emang nggak bisa mengeja R E L A W A N. Ato dia nggak nemu apa arti relawan di kamus besar bahasa Indonesia.

Duh… dasar nggak pinter berteori, mentok deh jadinya tulisan ini. Padahal kan maunya kasih petunjuk praktis bagaimana menjadi seorang relawan a.k.a volunteer *get real darling. U r not that smart*


0 Comments:

Post a Comment

<< Home