<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Saturday, January 15, 2005

What A Mother Want

Coba tanya ke ibu2 kita, apa sih yang paling diinginkan sepanjang hidupnya?
Aku hampir yakin jawabannya adalah kebahagiaan, kesehatan, keselamatan dan kesuksesan anak2nya.

Jika seorang anak terenggut dari tangan ibunya, apa yang dirasakan oleh ibu itu ya? I wonder.
Mungkin segala bentuk perasaan duka.

Seorang ibu di camp Pasar Ikan daerah Montasik, Aceh Besar nemuin mayat anak laki2nya yang berumur 17 tahun di jalanan. Sementara itu si bungsu yang umur 12 tahun masih hilang. Yang masih ada adalah si tengah yang berumur 15 tahun yang hari ini sedang diare berat.

Hari ini aku ketemu lagi sama Bu Nuraini di camp Uhud IV yang dulunya kader posyandu. Kemaren ibu ini banyak bantu aku nerangin ke ibu2 lain kenapa anak2nya harus dapet kapsul vitamin A dosis tinggi sekarang juga. Abisnya aku kan nggak bisa bahasa Aceh to *malu deh..* Semangat banget lo ibu ini.
Hari ini pas aku dateng lagi ke camp-nya, Bu Nur lagi bengong di depan mushola, dan nggak bales ucapan salamku. Bahkan kayaknya dia nggak ngenalin aku deh.
Kata Ina anak sulungnya, ibunya biasa begitu kalo lagi inget anak keduanya yang nggak sempet diselametin dari gelombang tsunami.
Aku peluk Bu Nur, dan dia nggak bereaksi sama sekali.
Kosong…

Disini ada ibu yang gak berhasil megangin bayinya sampe si anak keseret arus deras. Ada ibu yang ngeliat anaknya kehantam balok kayu dan langsung meninggal di depan matanya. Ada banyak ibu yang belum bisa ketemu sama anaknya sampai saat ini.

Aku kok jadi inget ya, ada temen yang bilang kalo dia masih setia pulang kampung pas lebaran demi ibunya. Padahal dia sebenernya gak nyaman, abis ditanyain soal menikah terus. Beliau ini seorang perjaka (mungkin) yang belom menikah juga sampe sekarang (mungkin gak laku, mungkin pilih2, mungkin juga gak mau, gak penting dibahas disini :D)

Jadi inget ibuku. Apa sekarang ini dia lagi takut kehilangan aku ya? Anak bungsunya yang ngawur, nggak bisa diatur, nggak beriman, nggak sopan, keras kepala, dsb.
Walopun aku lebih sering bikin dia jengkel dan kecewa daripada bahagia, aku yakin kalo ibuku sayang kok sama aku (dan anaknya yang lain jugalah).
Udah ah, telepon ke Pacitan dulu. Say that I am fine.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home