Touch The Genset

Sore itu semua orang sedang asik dengan kerjaan masing-masing.

Mas Fahrur dan Septi lagi sibuk pipeting plasma sementara Mas Farhan lagi ngatur batch pertama di dalam centrifuge buat proses RBC.
Rina n Mbak Retno lagi asik di depan computer, ngentri hasil re-information meeting.
Ira n Sari lagi ngerekap hasil weekly visit-nya field promoters. Ira bolak-balik netesin Insto ke mata, nggak tahan terlalu lama mantengin screen computer.
Sementara itu Mira menggelar karpet diantara meja-meja computer, giat bekerja nyelesein nempel vouchers. Sebentar-sebentar dia ngelurusin punggung dengan telentang di atas kertas laporan keuangan yang bertebaran dimana-mana.

Eva n Mbak Vici lagi meningkatkan kebudekan telinga dengan nyelesein transkripsi in-depth interview yang dilakuin kemaren. Gila ya, menyiksa telinga n mata pada saat yang bersamaan.
Mas Prono duduk di depan TV yang lagi nayangin Cek&Ricek dengan setumpuk kuesioner yang harus diedit, bareng-bareng ma Tuti n Ratna yang lagi ngerjain error 24hr-recall consumption.
Yadi of Puskesmas Nagrak yang lagi berkunjung duduk anteng di ruang tamu, bantuin bikin onde-onde kapas.
Aryadi n Agus lagi nyuci mobil di halaman base camp.

Who? Me??

Oooohhh… Mbak Nana lagi serius di depan computer, running program buat ngitung level hemolisis n ngecek hasil entry lab buat persiapan analisa. Tiap sebentar dia bales sms ato telepon dari mana-mana.

Sebuah sore yang penuh dedikasi kepada pekerjaan. Sungguh sangat membanggakan!

Tapi secara ini di Sukabumi dan bukan di Jakarta ya, faktor gangguan yang terjadi mendadak n kebetulan memang lebih sering terjadi.
Tanpa diduga sebelumnya, tiba-tiba aja…

PET……

Gelap.
Semua computer mati kecuali sebuah notebook berusia 4 tahun.
Freezer mati.
Mesin fax mati.
TV mati.
Septi yang paling latah langsung meneriakkan kata-kata nggak jelas.
Mira, latah kedua, dah mulai ber-copot copot copot…
Yadi?? Cuma menengadah n bilang ‘eehh..mati lampu ya?!’ dan kembali menekuni onde-onde kapasnya.
Yang lain??

Sigap berlari ke arah teras, semua menuju ke satu arah… meteran PLN.
Yak! Mas Fahrur berhasil sampai duluan n mindahin sebuah tombol disitu. Tapi dia salah saudara-saudara… bukan itu yang dipertandingkan saat itu, huh!

Serombongan kecil gadis-gadis berlari dengan sigap ke arah pojokan rumah daaaannnn…yak kami sudah mendapatkan pemenangnya.
Saat-saat menegangkan itu akhirnya terjawab juga!

Juara lomba TOUCH THE GENSET hari itu adalah…. SARI!!
Sungguh menakjubkan! Ini adalah kemenangan pertamanya selama 8 bulan tinggal di Sukabumi *terharu*

Hebat…hebat…
Mudah-mudahan masih akan ada mati listrik di siang bolong berikutnya untuk membuktikan ketangguhannya.
Kenapa siang bolong? Ya iyalah… Kalo matinya malem hari, tengah malem, dini hari or subuh-subuh, sudah pasti Mbak Nana juara bertahannya!

*mata menerawang mengingat gangguan-gangguan tidur malam hari gara-gara PLN dodol yang suka matiin aliran listriknya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu*