<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Tuesday, July 31, 2007

Mendemo Demo halah...

Sedang berfikir2 gara-gara barusan baca detik.com tentang sebuah demo yang dilakukan di Kejati entah dimana gitu deh lupa lagi. Kalo gak salah somewhere di Sulawesi. Seperti biasanya para demonstran bawa spanduk dengan tulisan-tulisan yang 'ajaib' buat gw kayak "Kejati Banci" dan sebagainya.

Jadi ceritanya kemudian peserta demo minta ketemu sama ketua Kejati, mau menyampaikan aspirasi tentang penuntasan kasus korupsi di daerah setempat. Pas Pak Ketua keluar buat ketemu sama para demonstran, salah satu perwakilan menyerahkan bra alias breast holder warna pink dan kunci mobil ke Pak Ketua. Kontan Pak Ketua menolak pemberian itu dan langsung balik kanan pulang ke kandangnya eh.. kantornya. Pak Ketua merasa apa yang dilakukan oleh demonstran itu sangat menghina lembaga yang dipimpinnya.

Well... sebenernya gw juga agak-agak mendidih pas baca berita itu. Mungkin lebih tepat mau marah dan sedih juga, karena ini bukan kali pertama para demonstran melakukan tindakan serupa.

Kenapa segala sesuatu yang lame, lembek, menjijikkan, tidak benar, lebih sering dikasih identitas feminin oleh para demonstran?
Kenapa pada demonstrasi itu simbol kebobrokan penuntasan kasus korupsi diwujudkan dengan sebuah bra? Hello... bra is something feminine, berjenis kelamin perempuan.
Kenapa harus ada spanduk bertuliskan "BANCI" sebagai perwujudan hal-hal buruk?
Emang kalo banci kenapa? Apakah banci less human than man?
Apakah segala hal yang benar, yang prosedural, yang hebat, adalah something with macho quality?

Gw heran apakah para demonstran itu, at least komandan lapangannya deh, pernah dapet pendidikan dasar politik yang baik dan benar??????

Apakah sebaiknya demo itu didemo lagi sama para feminis? Seru kali ye, tiada hari tanpa demo huehehehe...

Tuesday, July 10, 2007

Sayah Kangen CWS

Well.. mungkin ini cuma sindrom minggu pertama di tempat baru aja, but for sure I do miss my old cubicle back in Kemang hiks hiks..

Saya tau kalo seharusnya saya bersyukur karena sekarang punya ruangan sendiri (walopun masih pake aturan nggak boleh nutup pintunya) tapi tetep aja rasanya susah sekali meninggalkan keseruan berlima di dalam satu ruangan. Menggosip dalam diam lewat YM sama Susan, denger gerutuan Mbak Titin soal URDI (apa kabar ya konferensi ini hihihi..) menyaksikan Mira tidur siang dengan sukses di kursinya (hampir tiap hari! bayangkeun sodara2 :p), dan merasa minder karena ngeliat Julia begitu tekunnya bekerja (bo..secara dateng paling pagi, konsisten ngomongin kerjaan only and pulang telat tiap hari ya..).

Saya tahu kalo seharusnya saya memelihara rasa gembira menemukan tantangan baru karena dapet kesempatan buat menghembuskan angin program approach ala NGO internasional di sini, tapi tetep aja pengalaman begadang berhari-hari buat nyusun proposal atau report ke donor rasanya kayak baru kemaren aja kejadian. Di mana lagi saya akan mendapatkan kesempatan berdebat konyol soal logical framework yang paling yahud dan realistis yang bisa kita buat selain di sana.

Saya tahu kalo saya harus berjalan maju ke depan, tapi apa salah kalo saya sekali-sekali menengok ke belakang dan merindukan apa yang terjadi saat itu?

Saya sudah rindu ngomong panjang lebar tentang nutrition dengan segerombolan orang yang tahu banget apa yang sedang diperbincangkan. Males banget denger perbincangan makan siang tentang autisme tanpa dasar tadi siang (pastinya gw diem aja dong, males deh secara anak baru kan xixixi…)

Saya kangen CWS… *sambil menatap nanar tumpukan what so called proposals (but in my opinion only bunch of never ending stories) waiting for my approval. I wish I could teach them how to write one in a better way*

Saya pengen ketemu sama orang-orang yang satu-satunya bagian tubuh yang masih normal adalah otaknya itu hehehe… I miss you guys… Jangan lupa jumat ini kita ketemuan di Senayan City ya *big hugs*