<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Tuesday, November 22, 2011

REUNI karena FACEBOOK

Fenomena situs jejaring sosial membuat saya dan banyak orang lain di dunia bertemu dengan teman-teman lama.  Teman??? Oh well...mungkin sebagian besar hanyalah sampai pada level orang yang pernah dikenal di masa lalu.  Anyway...  Mari kita ambil contoh facebook.

Sejujurnya saya hanya mengartikan jejaring di facebook sama halnya dengan google, wikipedia, dsb.  Tidak ada yang namanya real relationship di facebook.  That's just a bloody internet application,  Beda dengan teman yang-tidak-usah-disebutkan-namanya itu yang memaknai facebook lebih dalam.  Buat dia facebook adalah alat silaturahmi.  Jadi wajarlah dan bisa saya maklumi kalau dia menganggap saya ajaib dengan tidak mengkonfirmasi dan memasukkan orang-orang yang saya kenal ke dalam daftar teman.  Why should I?

Dan dia termasuk orang yang akhirnya kembali berkumpul-kumpul dengan teman-teman lamanya setelah mereka bertemu lagi lewat facebook.  Padahal saya tahu kurang lebih dia adalah orang yang tidak terlalu into kegiatan bertemu dengan orang-orang yang we hardly know semacam reunian begitu :p  Apakah facebook telah merubah teman saya itu?

As for me saya rasa kasusnya sih lebih sederhana ehehehe...  Facebook atau bukan facebook tetep aja saya termasuk orang yang jengah jika diharuskan datang ke acara reuni.  I don't understand the motive of reunion.  Apa ya kira-kira objective dari pertemuan reuni itu?  Mengenang masa lalu yang indah?  Dengan siapa, dengan orang-orang yang we hardly know and understand anymore?  Mengenang masa muda saat berjaya?

Ada kecurigaan dari teman saya itu bahwa saya punya masa lalu saat sekolah yang bitter atau sour sehingga saya males-malesan dan bahkan nyaris nggak pernah dateng ke reunian hahahaha....  Nggak tau ya, tapi saya rasa masa-masa sekolah dulu terutama SMP dan SMA adalah masa yang secukupnya dan sewajarnya happy sih.  I had good time back then.

Nah yang mungkin membedakan saya dengan teman-teman lain yang rajin ketemuan lagi (ada yang nyaris 2 minggu sekali bok) adalah: I leave good high school memories at that moment.  I don't bring it to the present. Dulu itu indah dan biarkanlah itu indah di masa lalu.  Saya tidak pandai mengenang karena pertama saya nggak menemukan cukup alasan untuk melakukannya dan kedua saya percaya orang berubah jadi untuk apa mengorek-ngorek kenangan dengan orang yang sekarang sudah nyaris menjadi stranger untuk saya.

Jadi saya memelihara jejaring perkenalan saya dengan orang-orang di masa lalu dan saya rasa itu sudah cukup dengan cara begitu saja.  Saya hanya bereuni dengan sahabat.  Dan sahabat adalah orang-orang yang menemani perjalan hidup saya.  Waktu mungkin sempat memisahkan saya dengan mereka tapi hati tidak akan pernah merasakan itu walaupun si hati tahu bahwa si teman sudah berevolusi.  Dan saya tahu ada beberapa orang yang saya rasakan dengan cara itu, and I feel lucky enough to have them in this life :) 

Sunday, November 13, 2011

KALIAN ADA DI MANA?

Efek hati sedang galau berats, sayah merindukan teman-teman seiya sekata di masa-masa jaya dulu.  Apa kabar Pak Wisa yang sudah mengutak atik blog ini yang sampai sekarang nggak pernah saya rubah pengaturannya sama sekali (karena nggak tau gimana caranya :p)?  Apa kabar Pakdhe Qyu yang suka review buku dan pilem-pilem?  Nauval van Singapur van Malang the movie freak? Uli Pohan yang centil-centil lugu?  Way anak Bali?  Noldie yang saya agak kurang faham apakah marganya Aritonang atau Rajaguguk?  Maria Golda yang suka lempeng jaya?  Mas Leo yang suka menuliskan suka duka tinggal di negeri para Hobbit?  Mbak Ria van Jepun yang kabar terakhirnya sedang terapung di Selat Sunda?  Unai?  Mbak Yna?  Nananias yang sekarang menjadi Nana Siemreap?  Agus Arya yang sangat memuja mamahnya?  Dan lain sebagainya...

Sangat sedikit dari teman-teman menyenangkan itu yang masih bisa saya kontak langsung sekarang.  Maripe teman ngopi-ngopi yang kadang penting kadang ngehe.  Dekil, Bagus dan Bang Ben yang masih setia menemani membatik.  Irvan dengan celotehan-celotehan seru yang kadang muncul kadang menghilang.  Dek Ninis yang siap sedia untuk dicela.  Kalian tau nggak kalo Nana Tanti Johana meninggal dunia hampir 3 tahun yang lalu?

Temans, inget nggak masa-masa jaya kita dulu???  Jauh sebelum para ABG berbicara dengan cara 'secara' kita sudah mempeloporinya dari entah kapan tau hehe..  Dan segala ungkapan-ungkapan tanpa grammar jelas lainnya yang saling ditularkan lewat dunia tulis menulis jagad maya.  Pertemanan tanpa ekspektasi rumit itu dulu sangat saya nikmati.  Ah kalian.. aku rindu :)

Teman-temanku yang manis-manis dan baik hati, kalian ada di mana?  Dapet salam dari Mbok Yao loh :)





Yang merindukan kalian,

Nana

Labels: ,

Choices

A wet Sunday morning turned me into an article in website about relationship.  Before I continue, I give up reading articles about relationship for more than 3 months now.  It's just depressing reading some guidance when my own relationship is giving me painful feeling almost all the time.  So this's really the first time after quite sometimes :)

It said your choice of life partner reflects what kind of person you are.  Hmmm... quite intriguing because I thought some people just chose a complete opposite personality as their spouse.

See.. it's a waste of time to read relationship articles.  Crap!! 

Labels: ,

Sunday, November 06, 2011

She is One of a Kind

Last week when I was on my flight back home, I got Jakarta Post Weekender in my front pocket.  That's not a complimentary thing from GA I know, there must be someone left it unintentionally.  Yeah... unintentionally.  I think Weekender is something people want to keep for quite sometimes and not just left it in an aircraft (or not??? heheh)

Anyway.. I found interesting thing about Yayuk Basuki there.  She's one of the most prominents tennis players from Indonesia.  I think she's still the best, number one, in my country.  She's now coaching young players in Hongkong instead of continou her contract with Persatuan Tenis (something like that).

I believe many people have complain about her being there instead of joing the national team.  I am not one of them I suppose.  Yeah I kinda understand why people want to go if they feel they are not wanted anymore :)

About her being away she said, she uses to do since the very young age.  She was already away from parents when she had to join Sekolah Atlet in ragunan to pursue her tennis dream.  She was still 9 yo at that time!  One thing struck my attention is when she said: family is okay with her being away, especially with technology nowadays distance is becoming less significant.

I was thinking for quite sometimes after reading that statement.  As a matter of fact at that time of flight, I was about to go back to Indonesia because I cannot anymore deal with distance.  This is only based on my personal short experience, that distant really killing me.  I used to use YM, Skype, blackberry messanger, etc to short cut my distant with si pacar.  But to me those are proven to be ineffective at all.
I am like going back to old school song said that a telephone can't take the place of his smile.  YM video calls can't take his touch and kisses.  And I am just too weak to bear that.  I was mentally troubled when away that jeopardize my relationship.  LDR is definately not my thing.  It's hard, and technology is not making it easier.

So I admire Mbak Yayuk for her state of mind towards distance.  I've been there and done that, so I know that she's beyond my league.  That short of interview really shows me that she is super special.  No wonder she's our national champion and not Angelique Wijaya.  I guess a champion need extra strong nerve and determination.  She is really one of my heroine :)

Mbak Yayuk, aku padamu :p  

Labels: