Life Is an Exciting Business, And Most Exciting When It Is Lived For Others (Helen Keller)
Sebuah imel aku kirimin ke 3 orang teman sekitar 4 hari yang lalu, dan kemaren aku terima forward-an dari imelku itu kepada beberapa orang lain yang dilakukan oleh salah seorang dari ketiga temanku di atas.
Dan di bawah imelku itu dia menambahkan quote di atas, yang adalah salah satu favoritku sepanjang masa.
Bukan karena aku kerja untuk Helen Keller International, kemudian aku jadi sangat menyukai quote itu.
Entahlah kenapa, rasanya kata-kata itu selalu bisa bikin aku ngerasa adem di hari terpanas pada musim panas hidupku hehehe…
Seperti sekarang ini, aku panik dengan segunung pekerjaan yang dateline-nya sudah menunggu di depan mata. Beberapa sudah lewat n aku gak bisa nyeleseiin tepat waktu. Nyaris nggak tahu lagi gimana cara mengurai n menyelesaikannya satu per satu. Boro-boro nengokin blog, aku bingung mau mulai nyelesaiin kerjaan dari mana dulu.
Yang ada malah aku ngerasa kecerdasan dan kreativitas yang dianugerahkan Tuhan buat aku hilang musnah tak berbekas.
Lain waktu aku ngerasa sangat bosan sama hal-hal yang harus aku kerjakan dan hadapi sehari-hari. Bahkan menghadapi Ima yang lagi ngelaporin progress pemberian kacamata di camp-camp pengungsian bisa bikin aku sakit kepala. Padahal dia cuma ceritain soal seorang bapak yang rese-rese lucu banget pas milih frame.
Aku jadi nggak inget betapa aku menghabiskan berjam-jam waktuku di optic untuk memilih frame yang paling cocok buat sun glasses-ku yang baru.
Aku lupa bahwa aku sangat mencintai hidupku, karena aku melakukan sebuah hal kecil untuk orang lain. Bahwa semua kerja kerasku menelusuri buku-buku literature dan jurnal, kemudian mencoba menuangkannya menjadi sebuah konsep kegiatan yang nyata adalah bagian kecil dari upayaku untuk membuat hidupku berguna untuk sebagian kecil orang di sekitarku.
Yang ada hanya cape. Bosan. Jenuh. Lelah. Frustasi.
Kenapa akhir-akhir ini aku kehilangan excitement itu?
Kelambatan respon teman-teman atas imelku di atas malah membuat aku jadi bete n bikin statement keras: buat apa bilang peduli sama orang lain kalo ngerasa diri mampu untuk berbuat sesuatu tapi nggak melakukannya!
Hmmm…statement yang gak bijaksana n contra productive!
Padahal aku harus menghormati kebebebasan kehendak semua orang untuk melakukan apa yang mereka mau.
Aku seperti diingatkan oleh quote di atas yang dikirimkan oleh my dearest friend: jeng sweet angel. Mbok ya santai to Jeng Na, kalo kehilangan kecerdasan ya beli aja lagi. Jangan kayak orang susah! :p
Aku harus bisa menjalaninya dengan lebih relax dan gembira (seperti yang disarankan oleh Pak dosen funky yang juga lagi fully occupied) dan tentyu saja dengan bersemangat.
Perlahan tapi pasti aku menyusuri setiap baris list pekerjaanku n akhirnya bisa menyelesaikan 3 items kemaren malem. Dan aku juga sempet telpon beberapa orang donor potensial untuk kegiatan sampinganku. Oh ya, aku bahkan sempet nelpon ibuku err…sebuah pekerjaan yang lebih sering aku tunda daripada aku laksanain tepat waktu dengan alas an err…sibuk *aku maluuu….* :p
Hihihi…ternyata aku masih bisa membuat diri jadi berguna buat orang lain, bukan hanya mesin yang mengerjakan semuanya tepat waktu.
Masih terasa berat banget sih buat nyelesein semua assignment, tapi hidup kan nggak akan menarik tanpa perjuangan di dalamnya. Tul nggak?! ;)
Dan di bawah imelku itu dia menambahkan quote di atas, yang adalah salah satu favoritku sepanjang masa.
Bukan karena aku kerja untuk Helen Keller International, kemudian aku jadi sangat menyukai quote itu.
Entahlah kenapa, rasanya kata-kata itu selalu bisa bikin aku ngerasa adem di hari terpanas pada musim panas hidupku hehehe…
Seperti sekarang ini, aku panik dengan segunung pekerjaan yang dateline-nya sudah menunggu di depan mata. Beberapa sudah lewat n aku gak bisa nyeleseiin tepat waktu. Nyaris nggak tahu lagi gimana cara mengurai n menyelesaikannya satu per satu. Boro-boro nengokin blog, aku bingung mau mulai nyelesaiin kerjaan dari mana dulu.
Yang ada malah aku ngerasa kecerdasan dan kreativitas yang dianugerahkan Tuhan buat aku hilang musnah tak berbekas.
Lain waktu aku ngerasa sangat bosan sama hal-hal yang harus aku kerjakan dan hadapi sehari-hari. Bahkan menghadapi Ima yang lagi ngelaporin progress pemberian kacamata di camp-camp pengungsian bisa bikin aku sakit kepala. Padahal dia cuma ceritain soal seorang bapak yang rese-rese lucu banget pas milih frame.
Aku jadi nggak inget betapa aku menghabiskan berjam-jam waktuku di optic untuk memilih frame yang paling cocok buat sun glasses-ku yang baru.
Aku lupa bahwa aku sangat mencintai hidupku, karena aku melakukan sebuah hal kecil untuk orang lain. Bahwa semua kerja kerasku menelusuri buku-buku literature dan jurnal, kemudian mencoba menuangkannya menjadi sebuah konsep kegiatan yang nyata adalah bagian kecil dari upayaku untuk membuat hidupku berguna untuk sebagian kecil orang di sekitarku.
Yang ada hanya cape. Bosan. Jenuh. Lelah. Frustasi.
Kenapa akhir-akhir ini aku kehilangan excitement itu?
Kelambatan respon teman-teman atas imelku di atas malah membuat aku jadi bete n bikin statement keras: buat apa bilang peduli sama orang lain kalo ngerasa diri mampu untuk berbuat sesuatu tapi nggak melakukannya!
Hmmm…statement yang gak bijaksana n contra productive!
Padahal aku harus menghormati kebebebasan kehendak semua orang untuk melakukan apa yang mereka mau.
Aku seperti diingatkan oleh quote di atas yang dikirimkan oleh my dearest friend: jeng sweet angel. Mbok ya santai to Jeng Na, kalo kehilangan kecerdasan ya beli aja lagi. Jangan kayak orang susah! :p
Aku harus bisa menjalaninya dengan lebih relax dan gembira (seperti yang disarankan oleh Pak dosen funky yang juga lagi fully occupied) dan tentyu saja dengan bersemangat.
Perlahan tapi pasti aku menyusuri setiap baris list pekerjaanku n akhirnya bisa menyelesaikan 3 items kemaren malem. Dan aku juga sempet telpon beberapa orang donor potensial untuk kegiatan sampinganku. Oh ya, aku bahkan sempet nelpon ibuku err…sebuah pekerjaan yang lebih sering aku tunda daripada aku laksanain tepat waktu dengan alas an err…sibuk *aku maluuu….* :p
Hihihi…ternyata aku masih bisa membuat diri jadi berguna buat orang lain, bukan hanya mesin yang mengerjakan semuanya tepat waktu.
Masih terasa berat banget sih buat nyelesein semua assignment, tapi hidup kan nggak akan menarik tanpa perjuangan di dalamnya. Tul nggak?! ;)