Me and Shoes
Back to my teenage days… *diiringi musik sendu penunjang bunuh diri*
Bapak-ibuku selalu bilang kalo sepatu belum rusak nggak usah beli yang baru. Jadilah sepanjang sejarah masa kecilku paling banter pada saat bersamaan aku cuma punya: sepasang sepatu buat ke sekolah warna item yang pake tumit sekitar 2 cm, sepasang sepatu sport lagi-lagi warna item, sepasang sandal buat pergi-pergi, dan sepasang sandal jepit buat di rumah.
Jangan bayangin aku punya sandal kamar dari bahan lembut ya… Never ever in my life dueh.
Nah dari koleksiku dan ketentuan jumlah sepatu/sandal di rumah, ketahuan kan berapa tahun sekali akyu punya item baru??? Hiks..hiks..hiks..
Dan keadaan ini berlangsung sampe aku kuliah. Padahal pas kuliah aku kan dah mulai sedikit-sedikit punya kerjaan sampingan. Lumayanlah kalo uang jajan aja mah cukup berlebih secara bokap masih teuteup kasih kiriman bulanan hihihi... Malah kadang-kadang aku masih bisa nalangin dulu kalo temen-temen kosku agak-agak kepepet butuh duit gara-gara belom ambil jatah mingguan ke rumah entah di Jakarta, Depok, Bekasi dan sekitarnya.
Lucunya aku ndak berani beli sepatu lebih daripada jatah yang ditetapkan sama ortu. Padahal mereka juga gak akan tahu loh, secara nggak tinggal dalam satu rumah ini. Akyu memang gadis yang patuh pada orang tua.. *pipi bersemu merah cerah* :p
Tapi begitu ‘bener-bener kerja’ dan terima gaji pertama…. Hal pertama yang aku lakukan adalah: BELI SEPATU BARU hihihi…
Nggak kepikir sama sekali buat melakukan hal-hal berikut ini terhadap gaji pertamaku:
1. Ngasih ke nyokap/bokap
2. Beliin kain cantik buat nyokap or dasi buat bokap
3. Beliin baju, asesoris ato sepatu buat kakakku
Never ever :D
Dan sejak itu kecanduanku sama alas kaki terus berlanjut. Seleraku sih agak-agak konvensional, basic gitulah ceritanya. Jadi jangan bayangin aku punya sepatu sol tebal depan belakang, boot ala Spice Girl, Stiletto 12 cm, walopun sekarang ini aku lagi ngiler sama sepatu yang pake tali dari pita satin warna gading.
Errr… dalam rangka pertobatan, bulan lalu aku mendermakan beberapa koleksiku ke pihak-pihak tertentu: buat ibu kosku (sepasang mule, sepasang selop wadges gitu deh, sepasang moccasin, dua pasang sandal model jepit, sepasang pump shoes) dan office girl di kantor (sepasang sandal cantik, sepasang sepatu datar).
Sungguh pertobatan yang melelahkan… Karena segera setelah itu aku dapet tambahan koleksi: sepasang pump shoes dan sepasang sepatu Mary Jane hiks..hiks..
Jadi sekarang ini di dalam koleksiku ada: errr… stralah.. gak usah diitung, malouw.. :P Dan sepertinya koleksiku masih akan bertambah setelah tulisan ini diterbitkan.
Dan dari semuanya itu… yang menyedihkan adalah: Aku hanya rutin pake 2 pasang sepatu sandal dan sepasang sneakers ganti-gantian untuk semua suasana, untuk semua acara, untuk semua kesempatan hihihihi…
Terus terang aja, aku susah pake sepatu dengan tumit lebih tinggi dari 4 cm. Rekor tumit sandal yang pernah aku beli adalah 9 cm dan sampe sekarang aku belom pernah pake kemana-mana dari sejak beli dulu. Kalo rekor tumit tetinggi yang pernah aku pake adalah 7 cm, terakhir kali pake kira-kira setahun lalu di acara membuat heboh angkatan 95 pas kawinan temennya Bapak Bohay. Kami cukup berhasil secara kami sangat menghayati peran sebagai pasangan muda serasi dan bahagia. Kekurangan penampilan kami adalah, ikj terlalu tinggi untuk dese gara-gara tumit 7 cm itu hihihi…
Saat ini si sandal cantik itu nongkrong dengan indahnya di sebelah boot kesayanganku (yang baru dipake sekali seumur hidup) di rak sepatu di rumah Kalibata.
Saat-saat menyenangkan buatku adalah, jejerin semua sepatu/sandal dan memandanginya dengan haru :p
Begitu banyak kenangan manis dan pahit bersama mereka. Mulai dari goncangan batin setelah bayar di kasir, pandangan iri para undangan melihat jari-jari kakiku yang sexy ini dibalut sepasang sandal cuantiiiikkkk…dengan hiasan batu-batu permata, kepleset dengan noraknya di tangga tempat kos gara-gara mo gaya-gayaan pake high heels, tatapan tajam ceu irpan melihat sepatu sandalku yang menurut dia aneh yang aku pake kemana-mana sampe nyaris jebol, kekecewaan karena model sandal baru gak cucok sama nuansa baju, kemalingan 2 pasang sepatu sport yang aku taro di rak sepatu luar, dsb etc.
Sekarang-sekarang ini sih frekuensi nambah koleksi semakin berkurang kok. Sumpe deh! :p
Ini gara-gara aku selalu berusaha gak ngelewatin bagian sepatu kalo lagi ke mall (terutama Pasaraya Grande, Sogo dan Metro, huh!!!) dan juga mengurangi frekuensi nengokin website-nya Neiman Marcus :p
Overall, I have no regret in having such a collection of shoes and sandals. Not even when I bought a pair of high heels and I know that I will never use it ever in this life.
You can call me stupid, but Carrie Bradshaw is my Goddess ;)
Jangan diprotes ya, anggaplah hal ini sebagai salah satu cacat yang aku punya. Dan seperti orang bijak berkata, janganlah engkau menghina dan mencela orang cacat. Sayangilah mereka seperti apa adanya :D