Today's Mantra: Respect Yourself
So now.. what can you do with your life to keep it going? Mau merasa kehilangan dan berduka terus atau mencoba melihat dan memaknai segala sesuatu dari sisi lain?
Setelah semua perasaan lu tumpahin dan coba dibicarakan, pernah gak lu dapet balasan yang selayaknya? Apakah semua point of view lu itu ngaruh untuk membantu temen lu mengambil jalan baik dalam hidupnya? Apakah lu merasakan sedikit aja kepedulian dari temen lu itu atas situasi lu sekarang?
Coba cek lagi berapa banyak energi yang lu keluarin untuk merasakan semua kepedihan itu: melihat perbuatannya yang merusak calon rumah tangga orang lain, kesedihan lu karena harus meninggalkan dia sebagai temen terbaik, perasaan kosong karena nggak ada dia di kehidupan lu, dan kenyataan bahwa begitu lu pergi dia seperti mendapatkan hari kemerdekaan dan kebebasan penuh untuk melanjutkan perselingkuhan. Coba pikirkan lagi lebih mendalam, berapa banyak rasa sakit di dada setiap ngeliat apapun yang berhubungan sama dia.
Semua dilema yang dia bicarakan sama lu itu hanya sebuah kebohongan publik yang sangat besar, bullshit. Dan ironisnya yang dimaksud sebagai publik itu adalah lu seorang. Pernah gak semua yang terjadi sekarang mengindikasikan bahwa dia berusaha mendapatkan bantuan profesional seperti yang dia selalu gembar gemborkan? Nah.. laugh at yourself, the joke is on you.
Kalau ini soal matematika dan hukum dagang, lu udah rugi bandar dari kapan tau. Bank bukan hanya akan tapi sudah menyita semua aset lu dan bahkan mungkin sudah berhasil memasarkannya ke orang lain.
Take care of yourself please.. Dia sama sekali tidak layak merusak hidup lu sedemikian rupa. Apakah nanti setelah lu undergo semua prosesnya kemudian lu akan kembali berteman? Dia adalah orang yang dalam standar kewajaran pikiran lu masuk dalam kategori bodoh dan terbelakang. Coba ingat semua hal yang sudah dikhotbahkan dan dihinakan ke lu. Sekarang apa yang dia lakukan? Exactly... hal-hal yang dulu sangat dia hinakan. Inget nggak bagaimana menghinanya waktu dia membicarakan tentang orang2 yang menjilat ludah sendiri? Seolah mereka adalah sampah masyarakat. Nah dia masuk kategori menjilat ludah sendiri gak sekarang? Karma dia bilang, dan karena cinta. Hmmm... dalam kewarasan lu yang sangat optimal, lu tau bahwa tidak ada yang namanya karma dan dosa, yang ada adalah human stupidity. Cinta dan mengikuti kata hati? Bagaimana mungkin kata hati diikuti kalau dia dibutakan oleh cinta. Hanya orang-orang cerdas dan bijaksana yang bisa melihat dan memaknai ini, dan by any definition sudah terukti sekarang bahwa dia tidak sama sekali dan bahkan jauh dari memenuhi definisi kategori manusia seperti itu.
Pikirkan kembali... Dia sama sekali tidak peduli sama lu. Sama sekali, big zero, catat itu dan camkan dalam hati. Ini bukan masalah kalian saling memiliki dan menjaga, bukan tentang itu. Bahkan dalam standar hubungan antar manusia pun lu sama sekali tidak dihargai dan dihormati. Lu ibaratnya doormat buat dia yang hanya akan dipakai kalau dibutuhkan yang dikasih nama sebagai soul mate.
Nah sekarang why bother dengan segala sesuatu yang dilakukan sama dia? Kalau memang perlu hapus aja bbm-nya. Toh lu punya nomor teleponnya. Kapan perlu tinggal dihubungi saja pas nanti lu akan pergi jauh. Jangan menjadi sama kayak dia yang tidak menghargai orang dengan sepantasnya, lu harus menunjukkan attitude yang lebih baik. Beri tahu dia bahwa lu akan pergi jauh, that's it.
Now soul sister, i have enough talking to you. You.. make decision.
Setelah semua perasaan lu tumpahin dan coba dibicarakan, pernah gak lu dapet balasan yang selayaknya? Apakah semua point of view lu itu ngaruh untuk membantu temen lu mengambil jalan baik dalam hidupnya? Apakah lu merasakan sedikit aja kepedulian dari temen lu itu atas situasi lu sekarang?
Coba cek lagi berapa banyak energi yang lu keluarin untuk merasakan semua kepedihan itu: melihat perbuatannya yang merusak calon rumah tangga orang lain, kesedihan lu karena harus meninggalkan dia sebagai temen terbaik, perasaan kosong karena nggak ada dia di kehidupan lu, dan kenyataan bahwa begitu lu pergi dia seperti mendapatkan hari kemerdekaan dan kebebasan penuh untuk melanjutkan perselingkuhan. Coba pikirkan lagi lebih mendalam, berapa banyak rasa sakit di dada setiap ngeliat apapun yang berhubungan sama dia.
Semua dilema yang dia bicarakan sama lu itu hanya sebuah kebohongan publik yang sangat besar, bullshit. Dan ironisnya yang dimaksud sebagai publik itu adalah lu seorang. Pernah gak semua yang terjadi sekarang mengindikasikan bahwa dia berusaha mendapatkan bantuan profesional seperti yang dia selalu gembar gemborkan? Nah.. laugh at yourself, the joke is on you.
Kalau ini soal matematika dan hukum dagang, lu udah rugi bandar dari kapan tau. Bank bukan hanya akan tapi sudah menyita semua aset lu dan bahkan mungkin sudah berhasil memasarkannya ke orang lain.
Take care of yourself please.. Dia sama sekali tidak layak merusak hidup lu sedemikian rupa. Apakah nanti setelah lu undergo semua prosesnya kemudian lu akan kembali berteman? Dia adalah orang yang dalam standar kewajaran pikiran lu masuk dalam kategori bodoh dan terbelakang. Coba ingat semua hal yang sudah dikhotbahkan dan dihinakan ke lu. Sekarang apa yang dia lakukan? Exactly... hal-hal yang dulu sangat dia hinakan. Inget nggak bagaimana menghinanya waktu dia membicarakan tentang orang2 yang menjilat ludah sendiri? Seolah mereka adalah sampah masyarakat. Nah dia masuk kategori menjilat ludah sendiri gak sekarang? Karma dia bilang, dan karena cinta. Hmmm... dalam kewarasan lu yang sangat optimal, lu tau bahwa tidak ada yang namanya karma dan dosa, yang ada adalah human stupidity. Cinta dan mengikuti kata hati? Bagaimana mungkin kata hati diikuti kalau dia dibutakan oleh cinta. Hanya orang-orang cerdas dan bijaksana yang bisa melihat dan memaknai ini, dan by any definition sudah terukti sekarang bahwa dia tidak sama sekali dan bahkan jauh dari memenuhi definisi kategori manusia seperti itu.
Pikirkan kembali... Dia sama sekali tidak peduli sama lu. Sama sekali, big zero, catat itu dan camkan dalam hati. Ini bukan masalah kalian saling memiliki dan menjaga, bukan tentang itu. Bahkan dalam standar hubungan antar manusia pun lu sama sekali tidak dihargai dan dihormati. Lu ibaratnya doormat buat dia yang hanya akan dipakai kalau dibutuhkan yang dikasih nama sebagai soul mate.
Nah sekarang why bother dengan segala sesuatu yang dilakukan sama dia? Kalau memang perlu hapus aja bbm-nya. Toh lu punya nomor teleponnya. Kapan perlu tinggal dihubungi saja pas nanti lu akan pergi jauh. Jangan menjadi sama kayak dia yang tidak menghargai orang dengan sepantasnya, lu harus menunjukkan attitude yang lebih baik. Beri tahu dia bahwa lu akan pergi jauh, that's it.
Now soul sister, i have enough talking to you. You.. make decision.