<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9640075\x26blogName\x3dthis+is+about+ME+and+me\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nanaworld.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nanaworld.blogspot.com/\x26vt\x3d-8684301165100716096', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Tuesday, April 19, 2011

Acceptance

I am just an ordinary human being like you, her, him, them. I am not less or better than others. But I am me not them not even close with the image of your own reflection. So why don't you let me be different?

Friday, April 15, 2011

Ada Yang Salah Menjadi Cantik?

Susahnya jadi perempuan. Wajah pas-pasan cenderung jelek bakal dibilang nasib kurang baik karena potensial jauh jodoh. Kalo dapet pasangan ganteng pun cenderung akan dicurigai pake pelet ato susuk buat menggaet *tsah..istilah gue menggaet :p*.

Tapi siapa bilang kalo berwajah cantik hidup menjadi lebih mudah?

Oh well akuilah people, kalo ada perempuan sadar dan mengelola kecantikan fisiknya dengan baik dan kemudian mendapatkan berbagai keuntungan dan kemudahan karenanya, apa coba kesan kita? Hayo ngaku! Pasti sebagian besar bilang murahan, rendahan, low, dan sebagainya.
Mungkin bener sebuah ujaran yang mengatakan bahwa Tuhan Maha Adil dalam memberikan kecantikan. Yang cantik fisiknya biasanya (sangat) kurang kecantikan otaknya. Bukan berarti semua yang cantik itu bodoh, tapi memang orang lebih siap untuk menerima kenyataan itu dari pada dibuat terkejut karena ada yang cantik dan pintar.

Jadi kesimpulannya dalam struktur sosial kita, di luar lala land, yang mana akan dianggap lebih 'baik'? Kalo menurut gue sih yang wajahnya pas-pasan. Lebih aman deh :p

Liat aja tuh pemberitaan Selly dan Malinda Dee. Banyak bener deh yang menulis mereka sebagai penjahat cantik dengan isi berita yang gimana gitu. Sebagai sesama perempuan gue offended dengan judul berita dan pembahasan semacam itu. Seolah karena mereka cantik jadi bobot kejahatannya menjadi lebih berat daripada yang dilakukan oleh let's say... tacik2 teller bank berwajah minus.

Memangnya ada yang salah ya dengan menjadi cantik?

-dari yang berwajah biasa aja dan merasa kesian sama yang cantik2-

Tuesday, April 12, 2011

Tipe Ibu Pejabat #3

Pergi selalu didampingi oleh asisten. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa pada saat berjalan sayah suka nyungsrug dengan sendirinya. Maka akan lebih baik kalau ada asisten eksekutif a.k.a bedinde yang selalu mendampingi kemanapun saya pergi. Tugas utamanya ada dua: bawain barang2, dan kalo momen nyungsrug itu terjadi dia akan memastikan pendaratan sayah terjadi dengan elegan *halah*

Friday, April 08, 2011

PANAS

Jadi yah, tadi pagi seperti biasa gue berangkat ke kantor pada jam-jam dimana pegawai lain sudah bersiap untuk menikmati coffee break pertama. Yeah..silahkan iri dengan pengaturan jam kerja di kantor sayah kalo mau :p Tapi ya as much as I like to leave the house late, this morning I wished the office ask all employees to start working at 7:30 so that I have to leave home at 6:00. Adem gituh rasanya kalo berangkat kantor jam 6 pagi.

Bayangkan sodara-sodara, pada perjalanan dengan ojeg menuju studio transtv *brasa mau shooting* leher dan punggung rasanya kebakar kena sinar matahari. Puanasnya minta ampun sampe sakit banget rasanya. Cilakanya hari ini gue pake atasan dengan detail zipper metal di punggung. Bayangkeun itu metal dipanasin trus nempel di kulit gue. Selamat aja kalo nanti ada bekas dengan pola zipper di punggung *lebay* :D Nah udah gitu nunggu taksinya lama aja gituh dalam keadaan panas jaya.

Eh satu lagi, ruangan kantor gue ituh dulunya adalah taman kecil di sebelah garasi. Begitu dijadiin ruangan, atapnya dong pake fiber glass. Terang sih nek, ijk kagak perlu tambahan lampu biasanya. Tapi yah secara ini atep bening dan ini adalah negara tropis dengan matahari bersinar sepanjang tahun, pastinyah ada bulan-bulan tertentu itu panas go straight to my desk. Bener-bener berasa duduk kerja di taman gitu dueh, bawaannya pengen payungan.

Sebagai yang sedang mengalami summer gue jadi bertanya-tanya ada apa dengan cuaca kita akhir-akhir ini yak. Berasa Jakarta punya 5 matahari sepanjang hari. Tahun lalu di bulan-bulan ini nggak kayak gini amat looooh.... *turunin suhu AC, kipas-kipas, menahan hasrat payungan*

Wednesday, April 06, 2011

Menikmati Hari Ini

25 menit sebelum jam resmi harus mulai bekerja, ada e-mail masuk dari stranger. Entah siapa orang itu, yang jelas alamat e-mail yang dipakai mengindikasikan dia bekerja di sebuah lembaga antar bangsa. Jadi mestinya saya bertemu dia entah dimana kapan dan untuk urusan apa, yang jelas pasti ada hubungannya dengan pekerjaan.

Isi surat elektronik itu adalah sesuatu yang sebenarnya bisa dibilang nggak ada hubungannya sama urusan pekerjaan. Tapi nggak tau kenapa setelah baca kok saya malah berfikir tentang kerjaan, urusan kantor, karir *tsah, kehidupan sosial, dan sebagainya.

Betapa cepatnya cara saya menjalani hidup. Ibaratnya kereta memang belum masuk jenis Shinkansen, tapi kalo dimasukin dalam kategori TGV udah bisalah. Paling enggak dalam 10 tahun belakangan ini, rasanya waktu belalu dengan cepat and here I am sitting in this office, writing, feeling more eeerrr old (?) ahem mature *huek* :p

Saya pergi ke banyak tempat, bertemu banyak orang, membicarakan banyak hal. Itu semua untuk urusan pekerjaan. Semua urusan perjalanan saya ada yang mengatur, kapan pergi kapan kembali, mau bertemu siapa dan berapa lama, mau menginap di mana dan selanjutnya di mana, jam berapa akan dijemput atau harus berangkat sendiri, dan sebagainya. Sangat jarang sekali saya harus mengalami masa idle nggak jelas mau ngerjain apa. Saya selalu tahu akan melakukan apa setelah sebuah item kegiatan selesai dilakukan. Segala sesuatu yang terjadi selalu terkait dengan jadwal.

Dan saya menadi gelisah ketika hal-hal di luar pekerjaan terjadi dalam pola yang tidak beraturan. Saya terobsesi kepada planning. Setiap kegiatan dilakukan untuk menuju tahapan selanjutnya. Saya harus tahu akan menuju ke mana. Dan sering kali saya mau orang di sekitar juga melakukan hal yang sama.

Saya lupa bahwa pada semua hal yang terjadi saya bersentuhan dengan manusia lain, dan hal-hal lain yang sedang terjadi pada saat bersamaan. Saya lupa merasakan apa yang sedang terjadi, mentoleransi hal-hal yang tidak bisa dikontrol, dan terlebih lagi berhenti mengontrol.

Dan hari ini saya bertanya, sejak kapan semuanya menjadi begitu cepat. Saya tidak bisa menyimpan ingatan acak yang muncul atas sebuah momen dalam jangka waktu yang cukup lama. Cobalah tanya sebuah kejadia dari perspektif rasa, mungkin sekarang saya ingat tapi pasti kali lain saya bahkan tidak ingat sama sekali kalo kejadian itu pernah ada. Rupanya otak saya pun sudah bekerja dengan kecepatan dan sistem yang ajaib dan hanya ada satu-satunya di dunia ini. Saya tidak menyimpan apapun yang berhubungan dengan perasaan, karena saya terpaku kepada tahapan dan jadwal.

Saya ingin belajar untuk merasakan apa yang terjadi. Pelan-pelan saja, lagian apa lagi sih yang mau saya kejar? Rasanya sudah cukup banyak tujuan kasat mata yang telah saya datangi. Mungkin sekarang saatnya memperkaya makna dari apa yang sedang saya jalani.

Jadi, apakah perlu saya pindah tempat tinggal untuk terus memuaskan hasrat 'mengalami'?

Friday, April 01, 2011

Not Yet A Kewl Morning

Because I am constantly thinking about the word "QUIT". Not good honey...

I am really not in the mood of experiencing bumpy emotional ride anymore. I want a plain peaceful life with less drama. A boring life with si pacar for the rest of our life, that's what I want the most *kiss kiss, luv* One more thing, I want the 10 am -6 pm working schedule with a smarter boss for God shake.

Just thinking out loud few second ago that although it was not perfect, once in a while I miss my happy go lucky days. I believe it is life that keep on changing, people in my age don't. So yes, there's always the 'me' inside that live a life in simplicity. It is life that offers me complication, which most of the time I cannot say no.

Yeah you're rite..I sound very old now. But so what of being old? I am young outside. Young?? Eeerrr... I think I need to check my appointment with optician or even my shrink :D

Verdict: not yet a cool morning. Have a great weekend, people :)